Halaman

MAKALAH ILMU GIZI DASAR

 

TUGAS ILMU GIZI DASAR

MINERAL MAKRO DAN MIKRO

 


Disusun Oleh :

Dinda Dyah Utami       (P0 5130217 014)

 

 

TINGKAT 1

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

JURUSAN GIZI PRODI D IV

2017

 

MINERAL MAKRO

 

Terdapat sekitar 21 macam mineral yang diperlukan oleh tubuh, termasuk cromium (Cr) dan silicon (Si) yang dahulu dianggap sebagai kontaminan. Kira-kira 6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral. Mineral merupakan bagian  dari tubuh dan memegang peran penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

Mineral yang dibutuhkan manusia diklasifikasikan menjadi dua golongan yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro merupakan. mineral yang jumlahnya relatif tinggi (>0,05% dari berat badan) di dalam jaringan tubuh atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah >100 mg sehari. Mineral mikro disebut sebagai unsur renik (trace element) terdapat <0,05% dari berat badan atau dibutuhkan tubuh dalam jumlah <100 mg sehari.

Unsur-unsur mineral makro adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, klor, dan magnesium. Sedangkan unsur-unsur mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan, tembaga, iodium, molibdenum, kobalt, khromium, silikon, vanadium, nikel, arsen dan fluor. Elemen mineral yang belum pasti diperlukan atau tidaknya oleh tubuh tetapi terdapat bukti partisipasinya dalam beberapa macam reaksi biologis adalah : barium (Ba), timah putih (Sn), Fluor (F), bromium (Br), sintronitium (Sr) dan kadmium (Cd). Sedangkan met boliknya adalah: emas (Au), perak (Ag), almunium (Al), air raksa (Hg), bismuth (Bi), gallium (Ga), timah hitam (Pb), bron (B), litium (Li), antimon (Sb) dan 20 elemen lainnya.

 

Tabel 1.1. Klasifikasi mineral berdasarkan jumlah yang diperlukan oleh tubuh

KELAS

ELEMEN

% BERAT TUBUH

JUMLAH DALAM TUBUH

Elemen makro

(> 0,005 % berat tubuh)

Kalsium (Ca)

1,5 – 2,2

1,02 kg

Fosfor (P)

0,8 – 1,2

0,68 kg

Kalium (K)

0,35

0,27 kg

Belerang/ Sulfur (S)

0,25

0,20 kg

Natrium (Na)

0,15


Klor (Cl)

0,15

0,14 kg

Magnesium (Mg)

0,05

0,025 kg


Elemen Mikro (< 0,005 % berat tubuh)

Zat besi (Fe)

0,004

4,5 g

Seng (Zn)

0,002

1,9 g

Selenium (Se)

0,0003

0,013 g

Mangan (Mn)

0,0002

0,016 g

Tembaga (Cu)

0,00015

0,125 g

Iodium (I)

0,00004

0,015 g

Molibdenum (Mo)

0,0002


Kobalt (Co)

0,00003


Kromium (Cr)

0,00003


Silikon (Si)



Vanadium (Va)

0,00045


Nikel (Ni)

0,00023


Arsen (As)



 

·         Fungsi mineral dalam tubuh sebagai berikut:

Mempertahankan keseimbangan Asam-basa. Memelihara keseimbangan asam tubuh dengan jalan penggunaa mineral pembentuk asam (acid forming elements), yaitu Cl, S dan P dan mineral pembentuk basa (base forming elements), yaitu Ca, Mg, K, dan Na.

a)      Berperan dalam tahap metabolisme tubuh. Mengkatalisasi reaksi yang bertalian dengan pemecahan karbohidrat, lemak, dan protein serta pembentukan lemak dan protein tubuh.

b)      Sebagai hormon (Iodium terlibat dalam hormon tiroksin; Co dalam vitamin B12; Ca dan P untuk membentuk tulang dan gigi) dan enzim tubuh/ sebagai kofaktor (Fe terlibat dalam aktivitas enzim katalase dan sitokrom).

c)      Membantu memelihara keseimbangan air tubuh (klor, kalium, natrium).

d)     Menolong dalam pengiriman isyarat ke seluruh tubuh (kalsium, kalium, natrium).

e)      Sebagai bagian cairan usus (kalsium, magnesium, kalium dan natrium).

f)    Berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, gigi dan jaringan tubuh lainnya (kalsium, fosfor, fluorin dan magnesium)

·         Sumber Mineral

Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati. Hewan memperoleh mineral dari tubumbuh-tumbuhan dan menumpuk di dalam jaringan tubuhnya. Disamping itu, mineral berasal dari makanan hewani mempunyai ketersedian biologik lebih tinggi dari pada yang berasal dari makanan nabati.

1)      NATRIUM (Na)

Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar sel (cairan extraseluler). Antara lain cairan saluran cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung banyak natrium.

·         Absorpsi dan metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang dikeluaran melalui urin sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi.

·         Fungsi Na

  1. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh (ekstrasel).
  2. Mejaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh.
  3. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf. Berperan dalam transmisi saraf yang menghasilkan terjadinya kontaksi otot.
  4. Berperan dalam absorpsi glukosa
  5. Berperan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus

·         Perkiraan kebutuhan Na

Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang dibutuhkan tubuh. Taksiran kebutuhan Na sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500mg. Kecukupan gizi yang dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama dengan kira-kira 5 g garam dapur.

2)      KLOR (Cl)

Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor merupakan 0,15% berat badan. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen asam lambung.

·         Absorpsi dan Ekskresi klor

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat.

·         Fungsi Klor

  1. Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.
  2. Memelihara suasana asam di dalam lambung.
  3. Mempertahankan keseimbangan asam basa

·         Sumber Klor

Garam dapur, makanan hasil laut, daging, susu, telur.

·         Perkiraan kebutuhan Klor

Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.

3)      KALIUM (K)

Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif, kalium terutama terdapat di dalam sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di dalam cairan ekstraselular 28:1. sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian intaselular.

·         Absorbsi dan Ekskresi

Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang dimakan diekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuan menyaring, mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.

·         Fungsi Kalium

  1. Bersama Natrium:  Pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa
  2. Bersama Kalsium: berperan dalam transmisi saraf dan relaksasi otot.
  3. Dalam sel: katalisator dalam banyak reaksi biologik (metabolisme energi, sintesis glikogen, dan protein).

·         Perkiraan Kebutuhan Kalium

Kebutuhan minimum akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.

4)      KALSIUM (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium dalam darah sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/ 100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan agar berfungsi dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar kalsium ini dengan meknisme umpan balik. Pembentukan tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas. Sebaliknya, mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan osteoklas yang merombak tulang dan melepaskan kalsium untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium darah tetap stabil.

·         Absorpsi dan Eskresi Kalsium

Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh. Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses menua. Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan pada semua golongan usia. Absorpsi kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi absorpsi kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Jumlah kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan jumlah kalsium yang diabsorpsi.

·         Fungsi Kalsium

  1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari struktur tulang, sebagai tempat penyimpanan kalsium
  2. Pembentukan Gigi
  3. Mengatur pembekuan darah
  4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12, ekskresi insulin oleh pankreas, dll
  5. Kontraksi otot
  6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai stabilisator membran & transmisi ion melalui membran organela sel.
  7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf (neurotransmission)
  8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain lipase, ATP-ase

·         Angka Kecukupan Kalsium yang Dianjurkan

Angka kecukupan pangan dan gizi LIPI (1998) sebagai berikut:

¨       Bayi                                   : 300-400 mg

¨       Anak-anak                         : 500 mg

¨       Remaja                             : 600-700 mg

¨       Dewasa                             : 500-800 mg

¨       Ibu Hamil & Menyusui       : + 400 mg

5)      FOSFOR (P)

Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan. Fosfor di dalam tulang dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.

·         Absorsi dan Metabolisme Fosfor

Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai fosfor bebas di dalam usus setalah dihidrolosis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari air susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Bila konsumsi fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.

Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali fosfatase di dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D.

·         Fungsi fosfor

  1. Baersama Ca dan Mg berperan dalam pembentukan tulang dan gigi
  2. Mengatur Pengalihan Energi. Dalam metabolisme KH (daur Krebs) membentuk ATP (adenosin trifosfat) dan ADP (adenosin difosfat)
  3. Absorbsi dan transportasi zat gizi. Mengangkut lemak hasil penyerapan usus, masuk ke saluran darah dialirkan ke seluruh tubuh.
  4. Bagian dari ikatan tubuh esensial. Merupakan bagian asam nukleat DNA dan RNA, yaitu senyawa yang membawa faktor keturunan/ gen yang terdapat dalam inti sel.
  5. Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang peranan penting sebagai buffer, untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.

·         Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan

Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1993):

¨       Bayi                                         : 200-250 mg

¨       Anak-anak                               : 250-400 mg

¨       Remaja dan dewasa               : 400-500 mg

¨       Ibu hamil dan menyusui          : +200 – +300 mg

6)      MAGNESIUM (Mg)

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan interselular. Magnesium dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan gigi. Sisanya merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P. Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam cairan tubuh, baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot mengandung lebih banyak Mg dari pada Ca, sedangkan darah mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.

·         Absorpsi Magnesium

Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Pada konsumsi magnesium yang tinggi hanya sebanyak 30% magnesium diabsorpsi, sedangkan pada konsumsi rendah sebanyak 60%. Absorpsi magnesium dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama yang mempengaruhi absorpsi kalsium kecuali vitamin D tidak berpengaruh. Ekskresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.

·         Fungsi Magnesium

  1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologik.
  2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot.
  3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca mempercepat pembekuan darah.
  4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi.

·         Sumber Magnesium

Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan, daging, makanan dari laut dan susu

·         Angka Kecukupan Magnesium

Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat badan (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.

7)      SULFUR (S)

Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Selain sebagai bagian dari asam amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin (B1 dan biotin), termasuk koenzim A.

Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan mukopolisakarida yang berperan dalam melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin (terutama sisa metabolisme hormon steroid dan obat-obat tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui urin sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraselular yang terdapat di dalam plasma dalam konsentrasi rendah.

Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur. Kita tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung protein.

·         Fungsi Sulfur

  1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat penting artinya untuk membentuk protein stabil.
  2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian sulfur berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau pernafasan jaringan
  3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara membentuk senyawa dengan ko-enzim A.
  4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur yang aktif bersenyawa dengan racun itu sehingga menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian dikeluarkan melalui urin.

·         Sumber Sulfur

Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer utama sulfur adalah protein yang mengandung asam amino metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.

 

MINERAL MIKRO 

Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.

Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak. Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu. Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan gangguan fungsi mental.

1.      BESI

Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.

·         Sumber-sumber alami zat besi :

Daging sapi, daging ayam, telur, beberapa jenis buah, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.

·         Fungsi:

  1. Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi.
  2.  Metabolisme energy ,didalam tiap sel besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut electron, yang berperan dalam langkah – langkah akhir metabolism energy. Sebanyak lebih dari 80 % besi yang ada dalam tubuh berada dalam hemoglobin.

2.      ZINC/SENG

Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia.

Seng dapat mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong polongan. Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya sangat sedikit, namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar 4-14 mg/hari jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40% saja yang dapat diserap.

·         Sumber paling baik adalah sumber protein hewani

Daging, hati, kerang, biji-bijian(lengkap), serealia, leguminosa dan telur.

·         Fungsi :

  1. Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pads kegiatan lebih dari 200 enzim.
  2. Berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat.
  3. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
  4. Sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA.
  5. Berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.
  6. Berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.
  7. Berperan dalam kekebalan yaitu, dalam sel T dan pembentukan antibody oleh sel B.

3.      YODIUM

Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.

·         Fungsi:

1.                    Yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.

2.    Dapat mencegah penyakit gondok.

4.      SELENIUM

Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem anti penuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).

·         Fungsi:

  1. Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya sendiri.
  2. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
  3.  Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara manusia.
  4.  Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh.
  5.  Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi dan malfungsi liver.
  6.  Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem kekebalan.

5.       TEMBAGA

Sumber makanan utama adalah Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang dikeringkan, gandum.

·         Fungsi:

  1.  Komponen enzim
  2. Membantu Pembentukan sel darah merah
  3. Membantu Pembentukan tulang

6.       MANGAN

           Sumber mangan adalah Beras giling. Pisang & sayuran hijau Gandum, dan buah-buahan yang dikeringkan.

·         Fungsi:

  1.  Dalam tubuh mangan berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak.
  2. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase.
  3. Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida.
  4. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis asam lemak rantai panjang dan kolesterol. metabolisme energi & sintesis lemak

7.       CHROMIUM

Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Konsentrasi krom di dalam jaringan tubuh menurun dengan umur, kecuali pada jaringan paru-paru yang justru meningkat Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.

·         Fungsi:

  1. Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida.
  2. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel

8.       FLUOR

Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.

·         Fungsi:

  1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi
  2. Untuk mencegah karies gigi

 

 
 

Daftar Pustaka

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Proverawati, A. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan & Gizi Kesehata.Yogyakarta : Muha Medika

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar